Pidato Bahasa Indonesia (LGBT Go Public)

Kondisi saat ini yang sangat ironi dimana para perilaku seks menyimpang ini sekarang sudah semakin berani menunjukan aksi kejinya itu di tengah-tengah masyarakat. Mereka begitu agresif dan tidak malu-malu dalam menegaskan keberadaannya. LGBT ini juga sudah menjadi suatu gerakan yang menyesatkan dikalangan dewasa, remaja bahkan anak-anak. Mereka pun tidak hanya ada di perkotaan saja, tetapi juga sampai dipelosok daerah dan di semua kalangan.



    Judul LGBT Go Public


Bismillahirrahmaanirrahiim


Assalammualaikum wr.wb

            Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddin. Wassholatu wassalamu ‘alaa asyrofil mursaliin, wa’alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin

            Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah banyak sekali memberikan kita nikmat. Yang terutama nikmat iman, nikmat sehat, nikmat islam yang sehingga dengan nikmat-nikmat itu semua kita masih diberi kesempatan untuk bersama-sama berkumpul dalam keadaan sehat wa’afiat. Shalawat serta salam tak lupa juga kita curah limpahkan kepada suri tauladan kita Rasullah Muhammad SAW yang dengan dakwah beliau dan perjuangan beliau kita juga bisa merasakan bagian nikmat Allah tadi nikmat iman, nikmat sehat dan nikmat islam. Alhamdulillah

            Hadirin yang Allah muliakan, pada kesempatan kali ini saya akan berpidato dengan berjudul “ LGBT Go public, Apakah kita harus diam ?”. Mungkin kita tidak asing lagi mendengat kata LGBT ini, seolah tak pernah habis berita tentang LGBTdengan problemnya. Yang belum lama terjadi salah satu podcast yang menghadirkan pasangan LGBT yang dimana vidio itu di beri judul ‘Tutorial Menjadi Gay di Indonesia’. Perbuatan maksiat ini kembali mendapatkan panggung dan menjadi trending. Tentu kita sebagai seorang muslim harus memahami betul, kalau perilaku homoseksual dan turunannya ialah jenis penyimpangan yang Allah SWT laknat. Sayangnya ada dari sebagian kita yang mengaku muslim yang menganggap perilaku ini tidak perlu diambil pusing lantaran ini bagian dari kebebasan individu. Bagaimana kita menyikapinya?

             Melihat kondisi saat ini yang sangat ironi dimana para perilaku seks menyimpang ini sekarang sudah semakin berani menunjukan aksi kejinya itu di tengah-tengah masyarakat. Mereka begitu agresif dan tidak malu-malu dalam menegaskan keberadaannya. LGBT ini juga sudah menjadi suatu gerakan yang menyesatkan dikalangan dewasa, remaja bahkan anak-anak. Mereka pun tidak hanya ada di perkotaan saja, tetapi juga sampai dipelosok daerah dan di semua kalangan. Makin hari kaum lgbt makin bertambah jumlahnya, disebabkan mereka membentuk komunitas yang beraktivitas di sekitar masyarakat. Memengaruhi kerusakannya kepada siapa saja melalui beragam cara dan media. Ribuan anak-anak dari tingkat SD hingga tingkat SMA menjadi pengguna sekaligus korban media sosial LGBT.

            Keberadaan dan perkembangan kelompok LGBT tidak terlepas dari perkembangan globalisasi, serangan budaya Barat. Globalisasi telah berkontribusi secara nyata dalam menyebarkan budaya dan identitas kelompok ini. Dari sini terlihat jelas sekali bahwa penyebaran LGBT salah satu agenda Barat, khususnya AS dan Eropa. Penyakit ini bisa terjadi salah satunya adanya pengaruh pola asuh orang tua dan lingkungan.  Faktanya penyakit ini bisa diobati dan disembukan jika ada niatan yang kuat untuk sembuh dari penyakit LGBT ini.

            Tetapi dari sudut pandang islam, diberikannya pemahaman untuk bersungguh-sungguh bertaubat. Karena pelaku homoseks (gay atau lesbian) adalah suatu perbuatan yang hukumannya sangat berat. Dalam islam, semua yang melakukan kontak seksual sesama jenis diantara keduanya maka akan dihukum mati. Justru berbanding terbalik dengan kondisi saat ini malah di fasilitasi dengan berbagai sarana.

Islam menetapkan 5 cara untuk menghentikan penyebaran perilaku tersebut :

  1. Islam mewajibkan negara berperan besar dalam memupuk ketakwaan individu rakyat agar memiliki benteng dari penyimpangan perilaku semisal LGBT yang terkategori  dosa besar.
  2. Melalui pola asuh dikeluarga maupun kurikulum pendidikan, Islam memerintahkan untuk menguatkan identitas diri sebagai laki-laki dan perempuan, laki-laki dilarang berperilaku menyerupai perempuan, juga sebaliknya
  3. Islam mencegah tumbuh dan berkembangnya benih perilaku menyimpang dengan memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan serta memberikan aturan pergaulan sesama dan antar jenis.
  4. Secara sistemis, islam memerintakan negara menghilangkan rangsangan seksual dari publik termasuk pornografi dan pornoaksi. Segala bentuk tayangan dan sejenisnya yang menampilkan perilaku LGBT. 
  5. Islam juga menetapkan hukuman yang bersifat kuratif (menyembuhkan ) menghilangkan LGBT dan memutuskan siklusnya dari masyarakat dengan menerapkan pidana mati bagi pelaku sodomi (LGBT) baik subyek maupun obyeknya -> SANKSI TEGAS

            Jadi kesimpulan dari pidato ini, bahwa eksistensi LGBT ini tidak akan lepas dari kehidupan umat manusia selama sistem kapitalisme masih diterapkan. Sistem yang berasaskan sekularisme yakni memisahkan aturan agama dari kehidupan. Sehingga manusia membuat dan menetapkan aturan mengikuti hawa nafsunya. Karena itu solusi dari LGBT adalah meninggalkan sistem kapitalisme dan liberalisme dan kembali kepada syariah islam yang berasal dari sang maha pencipta manusia. 

Demikian yang saya sampaikan semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap. 

Wabillahi taufiq wal hidayah, 

Wassalamu’alaikum wr.wb.



NAMA : Hanifah Muslimah

KAMPUS  : IPRIJA (INSTITUT PEMBINA ROHANI ISLAM JAKARTA)

FAKULTAS : DAKWAH (KPI)

TUGAS : MATA KULIAH TEHNIK MENULIS PIDATO

EMAIL  :muslimahanifahhh@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah kita bermazhab?

Pidato Singkat Bahasa Indonesia (Pacaran di Era Milenial)

sex membakar kalori