Cara Belajar Kita Jauh Dari Sempurna

Hidup manusia penuh dengan tanda tanya. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah apa yang telah dia lakukan. Walaupun rencana itu sudah disusun matang bahkan rapih. Tapi hasilnya selalu saja jauh dari sempurna. Manusia diciptakan "terbatas" oleh kemampuan yang ada pada dirinya. Dari sinilah muncul bahwa no body`s perfect (baca:tidak ada manusia yang sempurna).

Misalnya kita menjadi seorang pelajar/mahasiswa, ketika kita menghadapi ujian maka kita pasti akan belajar dengan sungguh-sungguh. Tapi setelah melihat hasil ujian ternyata jauh dari teori ketika kita belajar. Selama saya sekolah hingga saya lulus kuliah di Strata 2. Ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan bagi saya agar bisa dijadikan tolak ukur untuk hidup kita, yaitu:
  1. Belajar cara orang nilai 10 maka hasilnya pasti 9
  2. Belajar cara orang nilai 9 maka hasilnya pasti 8
  3. Belajar cara orang nilai 8 maka hasilnya pasti 7
  4. Belajar cara orang nilai 7 maka hasilnya pasti 6
  5. Belajar cara orang nilai 6 maka hasilnya pasti 5
  6. Belajar cara orang nilai 5 maka hasilnya pasti 4
  7. dan seterusnya ...
Walaupun kita menghafalkan 100 point dalam satu pelajaran atau mata kuliah, pasti pasti dan pasti ketika kita ujian, yang keluar di otak hanyalah 50 point (kurang lebih). Jika kita perhatikan konsep diatas, tanpa kita sadari ternyata hal diatas benar-benar terjadi dalam hidup kita. itulah sebabnya slogan no body`s perfect.

Komentar

  1. Ya.. terkadang manusia memang diuji di atas keyakinannya menghadapi sesuatu...

    Kita terkesan belum sekuat tenaga mempersiapkan diri kita menghadapi sesuatu itu..padahal kita sudah begitu yakin bahwa diri kita memang sudah siap menghadapinya...

    Saya juga selalu diberikan keyakinan dalam melakukan sesuatu meskipun ternyata hasilnya selalu terbilang jauh dari harapan.. tapi keyakinan saya untuk menghadapi sesuatu hal itu lagi atau menghadapi sesuatu yang baru tidak menjadikan saya melangkah mundur... hehehehe...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah kita bermazhab?

Pidato Singkat Bahasa Indonesia (Pacaran di Era Milenial)

sex membakar kalori